Kotim Siap Tangulangi Karhutla

CEK ARMADA : Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Kotim Letkol Inf Sumarlin Marzuki saat mengecek armada yang akan digunakan untuk penangulangan karhutla di Kantor BPBD Kotim, Kamis (4/7/2019).

beritakalteng.com – SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melakukan apel siaga gabungan. Apel tersebut diikuti peserta perwakilan sejumlah instansi yang tergabung dalam satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Kamis (4/7/2019).

Apel siaga gabungan tersebut merupakan persiapan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun ini dinilai lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Khususnya dalam hal peralatan dan personelnya.

“Semua orang tidak ada yang mau terjadi bencana, maka dari itu kita harus mempersiapkan diri apabila terjadi bencana. Dengan adanya persiapan yang lebih baik semoga pencegahan dan penanggulangannya akan bisa lebih maksimal lagi,” kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Kabupaten Kotim Letkol Inf Sumarlin Marzuki saat memimpin apel siaga, kemarin.

Menurut Sumarlin, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit, perubahan musim hujan ke musim kemarau di Kotim terjadi mulai akhir Juni hingga awal Juli. Musim kemarau diprediksi terjadi hingga Oktober nanti. Hal itulah yang menjadi pertimbangan sehingga ditetapkanlah Kabupaten Kotim menjadi status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan yang terhitung dari 3 Juli sampai akhir Oktober nanti.

“Sudah dua minggu ini di Kabupaten Kotim tidak terjadi hujan, sehingga kebakaran lahan mulai terjadi di beberapa lokasi di Kota Sampit, maka ditetapkanlah Kotim status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan,” kata Sumarlin yang juga sebagai Komandan Kodim 1015 Sampit itu.

Sumarlin juga mengatakan, ada empat daerah di Kalimantan Tengah yang sudah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. Yakni Kota Palangka Raya, Kotim, Barito Selatan dan Barito Timur. Untuk Kotim tahun ini, perlengkapan dan personelnya sudah siap semua dan tim juga diminta terus gencar melakukan sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan. Dengan harapan masyarakat juga peduli, membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sehingga bencana kabut asap bisa dicegah.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut mewaspadai kebakaran hutan dan lahan. Karena hotspot atau titik panas kini bermunculan. Jangan sampai membiarkan kebakaran lahan meluas karena akan makin sulit dipadamkan, dan apabila mengetahui ada kebakaran lahan dan hutan segera melaporkan ke posko sehingga dapat ditangani oleh satgas kita,” imbaunya.

Sumarlin juga mengigatkan kembali kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. Karena ada konsekuensi hukumnya bagi pelaku pembakar lahan dan akan berurusan dengan aparat penegak hokum. Pasalnya tindakan itu sudah membawa dampak buruk bagi masyarakat. (agg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *