BeritaKalteng.com, Palangka Raya-
BIMP-EAGA MULTIPRO RESOURCES SDN BHD BRUNEI DARUSSALAM berencana akan berinvestasi sebesar 10 Miliar US Dollar atau sekitar Rp.142,3 Triliun dalam bentuk Mega Project Aerotropolis di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Tidak hanya itu saja, pihak BIMP-EAGA akan berinvestasi di beberapa proyek pendukung, seperti pengembangan pada sektor peternakan, Infrastruktur, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, prawisata dan lain-lain.
Pengiran Yura Kesteria PSN Haji Md Yusuf usai mengikuti kegiatan pertemuan dengan BIMP-EAGA MULTIPRO RESOURCES SDN BHD (BRUNEI DARUSSALAM) tentang rencana investasi di Kalteng menyampaikan, kerjasama ini bermuara demi kepentingan bersama.
“menguntungkan pihak kerajaan, masyarakat, dan investor. Kita juga membangun masyarakat sekitar untuk meningkatkan kemahiran dan pengetahuan, sebab itulah kita membangun sarana publik, baik itu rumah sakit, sekolah, dan lain-lain.” kata Yura Kesteria, selasa (02/04) di Istana Isen Mulang.
Dari sekian banyak sektor yang diinvestasikan nanti kedepanya, dirinya berkeinginan lebih fokus berinvestasi di sektor pertanian. Dengan alasan sudah ada sebelumnya seperti perkebunan sawit, padi, jagung, dll tinggal diberikan dukungan kedepanya.
Disinggung terkait pelaksanaanya sendiri, Yura Kesteria menjelaskan bahwa akan dilakukan setelah menandatangani kesepakatan bersama antara kedua belah pihak baik dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng maupun BIMP-EAGA MULTIPRO RESOURCES SDN BHD BRUNEI DARUSSALAM.
“kedepanya kita akan melakukan peninjauan ke lapangan, apa saja yang diperlukan baik dari sisi teknologinya maupun dari pekerjanya untuk mendukung industri yang akan dijalankan nantinya” paparnya menambahkan.
Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Aswin Usuf dalam kegiatan pertemuan tersebut menyampaikan, Provinsi yang telah memberikan kesempatan dan peluang kepada bimp-eaga untuk berinvestasi di Kalimantan Tengah.
“perlu kami sampaikan bahwa pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam pada tanggal 1 Februari 2019 yang menghasilkan sebuah memorandum of understanding (MoU)” jelas Aswin Usuf.
Tujuan utama dari BIMP-EAGA di Kalimantan Tengah sendiri adalah membangun Mega Project Aerotropolis di Provinsi Kalimantan Tengah dengan beberapa proyek pendukung investasi lainnya seperti investasi pengembangan peternakan sapi dan kambing.
Selain itu, pengembangan pertanian padi dalam lahan seluas 50.000 hektar yang semuanya akan penuh dengan kelompok masyarakat dan penerapan teknologi pertanian modern, investasi di sektor pariwisata dmseperti pengembangan Pulau Telo Kabupaten Kapuas, investasi penyediaan layanan hotel rumah sakit dan pelabuhan laut.
Waterfront City di Kota Palangkaraya, Sport Center dan pondok pesantren, pembangunan industri hilir, pengolahan karet menjadi barang jadi dan industri kelapa sawit di Kalimantan Tengah dan investasi infrastruktur seperti jalan tol, pengembangan rumah sakit, pendidikan.
“namun ini tidak akan pernah terealisasi kalau tidak didukung oleh kita semua utamanya lingkungan, kebijakan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Pemerintah Daerah dan masyarakat Kalimantan Tengah bagian yang tidak terpisahkan.” dijelaskanya lebih dalam.
Terkait dengan rencana investasi yang dilakukan BIMP-EAGA MULTIPRO RESOURCES SDN BHD BRUNEI DARUSSALAM di Kalteng, Gubernur H. Suganto Sabran menyambut baik rencana tersebut.
” hal ini harus disambut baik, harus semangat. Seperti apa yang saya sampaikan tadi, bagaimana memotong birokrasi peroses perijinan agar tidak terlalu panjang. Yang biasanya ngurusnya 3 jam, bagaimana caranya 3 jam tadi menjadi 1 jam bisa diselesaikan” kata Sugianto.
Menyangkut investasi yang yang lebih mengarah kepada sektor pertanian. menurutnya, hal itu perlu mendapat dukungan dari Pemeritah Daerah dalam wujud memeberikan kemudahan dalam pengurusan ijin.(Aa)