Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Lebih dari 200 peserta yang berasal dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), perbankan, akademisi, pelaku usaha, media massa dan mahasiswa di Kalimantan Tengah mengikuti kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Kalimantan Tengah Periode Februari 2022 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan yang dilaksanakan secara online tersebut mengangkat tema utama UMKM Naik Kelas, Menuju pasar Global. Dibuka secara langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins.
Dalam sambutannya, Yura menyampaikan capaian vaksinasi yang terus meningkat sejalan dengan jumlah kasus COVID-19 yang terus menurun, berdampak pada membaiknya kondisi konsumsi rumah tangga.
Hal tersebut pada akhirnya turut mendorong ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2021 bertumbuh sebesar 3,40 persen (yoy), lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang masih mengalami kontraksi sebesar 1,41 persen (yoy).
“Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2021 antara lain didorong oleh peningkatan ekspor barang dan jasa mencapai sebesar 5,94% (yoy), dimana kontribusi ekspor terhadap ekonomi Kalimantan Tengah tercatat mencapai 47,26 persen,” kata Yura belum lama ini.
Lebih lanjut Yura menyampaikan apabila ditinjau berdasarkan struktural, ekspor Kalimantan Tengah masih didominasi oleh komoditas sektor pertambangan, dimana berdasarkan data Bank Indonesia kontribusi komoditas batu bara pada tahun 2021 mencapai sekitar 61,51 persen dari total ekspor barang dan jasa.
Melihat prakiraaan era sunset batu bara yang akan di mulai tahun 2026 seiring upaya global menurunkan emisi karbon yang termuat dalam pelaksanaan konferensi COP26 pada akhir tahun 2021, maka Bank Indonesia dan pemerintah daerah terus mendorong UMKM Kalimantan Tengah untuk dapat naik kelas dan mampu memasarkan produknya secara global (ekspor).
Hal ini sejalan dengan program Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam beberapa tahun terakhir yang terus mendorong UMKM agar meningkatkan kapasitas dan kualitas produknya melalui berbagai kegiatan pelatihan dan kurasi yang dilakukan.
Termasuk mendorong UMKM untuk go digital melalui kegiatan onboarding UMKM dalam bentuk pelatihan pemasaran produk secara digital pada berbagai platform penjualan online yang tersedia, maupun fasilitasi penyediaan website belanjakalteng.com khusus untuk pemasaran produk UMKM Kalimantan Tengah.
Selain itu, langkah selanjutnya setelah UMKM dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya serta go digital adalah mendorong UMKM kita untuk dapat bersaing dan masuk di pasar global. Saat ini peluang produk UMKM untuk di ekspor sangat luas, mulai dari kebijakan pemerintah yang mempermudah ekspor produk UMKM sampai pada banyaknya keberadaan start-up atau aggregator yang siap menghubungkan produk UMKM kepada pelanggan/ konsumen di luar negeri.
Dengan wilayah yang luas, Kalimantan Tengah tentunya memiliki banyak potensi komoditas yang berpotensi untuk di ekspor antara lain seperti sarang burung walet, kerajinan rotan, ubi porang, udang vaname, ikan botia dan saluang.
Pada tahun 2021, Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan di dalam dan luar negeri, telah secara aktif mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM Kalimantan Tengah ke berbagai negara seperti Inggris, Jepang dan Singapura.
Ke depan, dengan kolaborasi dan sinergi yang terjalin selama ini dengan berbagai pihak, diharapkan dapat mendorong UMKM Kalimantan Tengah naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Dengan peningkatan ekspor produk UMKM tersebut akan memberikan peningkatan nilai tambah bagi UMKM itu sendiri dan juga dapat menambah devisa negara hasil ekspor yang pada akhirnya akan berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Kegiatan Diseminasi Ekonomi Kalimantan Tengah Periode Februari 2022 turut menghadirkan narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Tengah, serta Founder Goorita yang merupakan start-up yang membantu UMKM untuk memasarkan produknya ke luar negeri.
Dalam paparannya, Deputi Direktur Bank Indonesia Tokyo, Diana Permatasari menyampaikan bahwa peluang produk kerajinan, kopi dan makanan dari Indonesia ke Jepang masih cukup besar mengingat konsumen Jepang terbuka dengan produk-produk baru.
Sepanjang tahun 2021 sampai dengan Maret 2022, Bank Indonesia Tokyo telah melakukan 10 (sepuluh) kegiatan promosi perdagangan dan Business Matching yang melibatkan berbagai produk UMKM dari Indonesia, termasuk UMKM binaan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, dan memperoleh tanggapan positif dari masyarakat Jepang.
Diana merinci syarat wajib yang perlu diperhatikan oleh UMKM di Indonesia agar produknya dapat masuk dan dipasarkan di Jepang adalah pada aspek kualitas mengingat masyarakat di Jepang sangat memperhatikan detail, kesanggupan jumlah pasokan baik dari sisi kuantitas maupun kontinuitas, serta kecukupan pemenuhan standar atau sertifikasi produk, khususnya bagi produk makanan.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ati Mulyati dalam paparannya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya mendukung perkembangan UMKM untuk naik kelas dan siap menuju pasar global antara lain melalui pendampingan digitalisasi UMKM bekerjasama dengan Bank Indonesia melalui pemasaran melalui belanjakalteng.com.
Fasilitasi UMKM yang dilakukan setiap tahun melalui berbagai pelatihan baik dalam bentuk bimbingan teknis maupun vocasional, serta bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendorong permodalan bagi UMKM.
Selanjutnya, Founder Goorita, Yuwono Wicaksono menyampaikan bahwa Goorita selama ini telah membantu mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia ke pasar internasional melalui jalur marketplace enabler, Goorita shop, maupun social media.
Secara khusus Goorita juga membantu mempromosikan produk UMKM bekerjasama dengan para diaspora Indonesia yang ada di luar negeri. Yuwono mengklasifikasikan UMKM pada 4 (empat) tahapan yaitu pertama UMKM Potensial, kedua UMKM Sukses, ketiga UMKM Digital dan keempat UMKM Ekspor.
Menurut Yuwono, UMKM dapat didorong menjadi UMKM Ekspor jika telah melalui tahap pertama hingga ketiga. Sementara itu, apabila UMKM tersebut masih tergolong UMKM Potensial dan UMKM Sukses, maka UMKM agar memfokuskan pemasaran produk secara lokal terlebih dahulu sambil memperbaiki kualitas, kapasitas produksi, kelengkapan perizinan, termasuk pencatatan laporan keuangan hasil usaha.(*)