Mei 2024, Total Volume Ekspor Turun 5,07 Persen Dibanding Bulan Sebelumnya

PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, komoditas ekspor Kalimantan Tengah pada Mei 2024 merupakan komoditas non migas dengan nilai mencapai US$328,96 juta.

Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 0,77 persen bila dibandingkan nilai ekpor pada bulan April 2024 yang mencapai US$331,52 juta.

Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa total volume ekspor pada Mei 2024 pun mengalami penurunan sebesar 5,07 persen dibanding April 2024.

“Nilai ekspor hasil tambang memiliki kontribusi paling besar yakni 83,81 persen terhadap total nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Mei 2024,” kata Agnes Widiastuti via Daring, Senin (01/7/2024).

Dijelaksanya bahwa jika dibandingkan dengan April 2024, nilai ekspor hasil tambang mengalami penurunan sebesar US$23,57 juta atau -7,88 persen.

Komoditas utama ekspor hasil tambang selama Mei 2024 diantaranya batu bara, bijih zirconium, niobium dan tantalum, lignit, bahan mineral lainnya.

Sementara itu, nilai ekspor hasil industri pengolahan Kalimantan Tengah pada Mei 2024 mencapai US$32,24 juta dan memberi kontribusi sebesar 15,18 persen terhadap total nilai ekspor.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor hasil industri mengalami peningkatan senilai US$17,68 juta atau 54,84 persen.

Komoditas utama ekspor hasil industri
pengolahan diantaranya minyak kelapa sawit, kayu lapis, karet remah (crumb rubber.red), kayu olahan, bungkil dan residu, dan karet buatan serta veneer.

Komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah selama Mei 2024 adalah batu bara (pada kelompok bahan bakar mineral.red), minyak kelapa sawit (pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati.red), dan bijih zirconium, niobium dan tantalum (pada kelompok bijih, kerak dan abu logam.red).

Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar US$29,43 juta atau turun 10,18 persen.

Sebaliknya, peningkatan terbesar terjadi
pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$8,07 juta atau naik 33,81persen, disusul oleh kelompok kayu dan barang dari kayu sebesar US$7,75 juta atau naik 176,14 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), sejumlah golongan barang mengalami penurunan nilai ekspor yang cukup tinggi pada Mei 2024.

Penurunan nilai ekspor year on year terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$62,31 juta atau turun 19,36 persen, kemudian diikuti oleh kelompok lemak & minyak hewani/nabati mengalami penurunan nilai ekspor terbesar, senilai US$7,93 juta atau turun 19,89 persen.

“Meskipun begitu, beberapa kelompok golongan barang mengalami peningkatan dengan peningkatan yang terbesar tercatat pada kelompok kayu dan barang dari kayu sebesar US$1,18 juta atau naik 10,76 persen,”

“Dilihat secara kumulatif, nilai ekspor pada Januari-Mei 2024 turun sebanyak US$624,10 juta (turun 25,71 persen) dibandingkan pada periode Januari-Mei 2023,” bebernya menambahkan. 

Penurunan ini jelasnya lebih dalam, disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor sejumlah kelompok barang. Kelompok bahan bakar mineral mendominasi penurunan ini dengan penurunan senilai US$516,00 juta atau -26,00 persen.

Penurunan nilai ekspor juga terlihat pada pada berbagai kelompok kategori kecuali pada kelompok ampas, sisa industri makanan, dan kelompok ikan dan udang.

Kelompok ampas, sisa industri makanan mengalami peningkatan US$1,01 juta (naik 12,02 persen) dan kelompok ikan dan udang mengalami peningkatan US$0,02 (naik 100,00 persen) pada periode tahun ini.

Jika dilihat dari negara tujuan utama ekspor Kalimantan Tengah pada Mei 2024 adalah Jepang, Tiongkok, dan India.

Nilai ekspor ke Jepang mencapai US$88,47 juta dan berkontribusi 26,89 persen terhadap total ekspor Kalimantan Tengah, sedangkan nilai ekspor ke Tiongkok senilai US$55,21 juta atau berkontribusi 16,79 persen, dan India sebesar US$54,80 juta atau berkontribusi 16,66 persen.(a2)