Juli 2023, Inflasi Kalteng Tercatat 0,09 Persen

 

PALANGKARAYA – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah tercatat, Juli 2023 di Kota Palangkaraya Perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya penurunan.

Tercatat deflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi penurunanan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,70 pada Juni 2023 menjadi 116,69 pada Juli 2023.

Sendangkan tingkat inflasi tahun kalender (Juli 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,59 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,32 persen.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro menyampaikan, Defasi bulanan 0,01 persen di Kota Palangkaraya terjadi karena penurunan nilai indeks harga konsumen di beberapa kelompok pengeluaran.

yaitu kelompok perumahan, air, listrikdan bahan bakar rumah tangga (0,09 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau(0,01 persen), serta kelompok transportasi 0,01 persen.

Kelompok kesehatan, kelompokinformasi komunikasi danjasa keuangan, serta kelompok penyediaan makanandan minuman/restoran relatif stabil.

“Sementara itu kelompok pengeluaran yang mengalami infasi yaitu dankelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,36 persen, kelompok pendidikan 0,35 persen,” kata Eko, Selasa (01/8/2023) di Palangkaraya

Lanjut Eko, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga 0,02 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasalainnya 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil infasi di Kota Palangkaraya pada Juli 2023 antara lain daging ayam ras, udang basah, telur ayam ras, bawang putih, ikan lele, minyak goreng, taman kanak-kanak, susu bubuk, pulpen/ballpoin, dan jam tangan.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain kacang panjang, ikan nila, tomat, buncis, beras, bawang merah, sawi hijau, semen, ikan asin sepat, dan daun bawang.

Infasi tahun ke tahun pada Juli 2023 sebesar 3,32 persen di Kota Palangkaraya terjadi karena peningkatan indeks kelompok kelompok transportasi 6,66 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 6,64 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,98 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutn 1,95 persen), kelompok kesehatan 1,88 persen, kelompok penyediaan makanandan minuman/restoran 1,76 persen kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,04 persen serta kelompok pendidikan 0,98 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami defasi adalah kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 2,29 persen, kelompok informasi komunikasi danjasa keuangan 1,61 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,34 persen,” bebernya menambahkan.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil infasi di Sampit pada Juli 2023 antara lain sekolah menengah atas, telur ayam ras, rokok kretek flter, sewa rumah, ikan nila, udang basah, ikan patin, sekolah dasar, bawang puth, dan kacangpanjang.

Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami
penurunan indeks harga antaralain ketmun, tomat, kangkung, sawi hijau, semangka, semen, pisang, cabai rawit, bawang merah, dan bayam.

Infasitahun ke tahun pada Juli 2023 2,97 persen di Kota Sampit terjadi karena peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi 9,19 persen, kelompok pendidikan 3,73 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,37persen.

Dilanjutkan kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,23 persen, kelompok penyediaanmakanan dan minuman/restoran 2,45 persen, kelompok kesehatan 2,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,80 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutn rumah tangga 0,72 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,39 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami defasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.

Pada Juli 2023 inflasi gabungan Kota Palangkaraya dan Sampit sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52. Dari 90 kota IHK, 77 kota mengalami infasi, sedangkan 13 kota mengalami defasi.

“Infasi ternggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 121,37 dan deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 118,69,” katanya lebih dalam.

Sedangkan Infasi tahun kalender Juli 2023 terhadap Desember 2022 untuk gabungan Kota Palangkaraya dan Sampit tercatat sebesar 1,63 persen dan infasi tahun ke tahun Juli 2023 terhadap Juli 2022 sebesar 3,19 persen.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *