Foto : Tanggap darurat banjir, pemerintah daerah Barsel salurkan bantuan sosial kepada warga terdampak di sejumlah titik di Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Rabu (5/4/2024).

Pemkab Barsel Tetapkan Status Menjadi Tanggap Darurat Banjir

Foto : Status tanggap darurat banjir, pemerintah daerah Barsel salurkan bantuan sosial kepada warga terdampak di sejumlah titik di Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Rabu (5/4/2024).

Beritakalteng.com, BUNTOK – Dengan semakin meluasnya wilayah yang terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menaikan status dari siaga menjadi tanggap darurat.

Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil rapat antara pemerintah daerah Barsel, Polres dan Kodim 1012/Buntok di Buntok, Rabu (5/4/2023).

Diinformasikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Alip Suraya, saat ini ada setidaknya 43 desa yang tersebar di lima Kecamatan, yaitu Dusun Utara, Dusun Selatan, Karau Kuala, Dusun Hilir dan Jenamas yang menjadi wilayah terdampak banjir. Dengan jumlah warga terdampak sebanyak 7.793 Kepala Keluarga (KK) atau sejumlah 23.182 jiwa.

Banjir ini sendiri, merupakan luapan sungai Barito yang sebagian merupakan kiriman dari wilayah kabupaten Murung Raya dan Barito Utara akibat tingginya intensitas curah hujan beberapa minggu belakangan ini.

Data ini nantinya digunakan untuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang terdampak banjir.

“Untuk bantuannya itu nanti akan disalurkan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMDes), kami (BPBD) hanya teknis saja,” terangnya.

BPBD saat ini juga telah bekerjasama dengan instansi lainnya dalam menyediakan posko sebagai tempat dapur umum dan layanan kesehatan bagi para korban banjir, yang mana posko ini ditempatkan di Kamper dekat Taman Iring Witu.

“Di posko ini kita siapkan dapur umum dan pos kesehatan bagi warga terdampak,” imbuhnya.

Selain itu, BPBD juga akan terus melakukan pemantauan terhadap wilayah-wilayah yang kemungkinan akan mengalami peningkatan debit air, serta akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemerintah desa dan instansi lainnya untuk memetakan kemungkinan dampak apa yang akan muncul disebabkan oleh banjir ini nantinya.

“Kita akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemerintah desa di semua kecamatan dan sejumlah instansi lainnya, untuk memantau perkembangan banjir ini kedepannya dan akan terus melakukan pemetaan terhadap dampak yang ditimbulkan, baik itu penyakit, tanah longsor, gagal panen dan lainnya,” jelas Alip.

Selain itu, Alip juga mengimbau kepada warga, agar meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan dan banjir, terutama di segi kesehatan dan keselamatan.

“Kita mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama banjir dan musim penghujan ini. Selain itu, selalu waspada terhadap keselamatan karena pada saat banjir itu rawan terjadi kecelakaan saat bekerja,” pesan Alip mengakhiri.(Sebastian)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *