Headline

Jelang Nataru 2021-2022, Polres Barsel Gelar Simulasi Sispamkota

Foto : Ratusan personel Polres Barsel dipimpin oleh Wakpolres Kompol Asdini Pratama Putra, SIK, melaksanakan simulasi sismpakota di Buntok, Sabtu (4/12/2021).

Beritakalteng.com, BUNTOK – Menghadapi kemungkinan adanya ancaman konflik sosial jelang natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2021-2022, jajaran Polres Barito Selatan menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) di Buntok, Sabtu (4/12/2021).

Ratusan personel Polres Barsel dari berbagai satuan berseragam lengkap tampak memenuhi ruas Jalan Tugu di depan Polres Lama hingga depan Taman Iring Witu (IW), Kecamatan Dusun Selatan.

Ratusan personel tersebut mensimulasikan penanganan kericuhan yang ditimbulkan oleh massa buruh yang berdemo menolak UU Cipta Kerja.

Disimulasikan, selain menggunakan pentungan dan gas air mata, polisi juga berhasil menghalau massa yang mulai berlaku anarkis menggunakan air yang ditembakkan dari Truck Water Canon.

Kegiatan ini sendiri, dipimpin oleh Wakapolres Kompol Asdini Pratama Putra, S.I.K., M.M. yang mewakili Kapolres Barsel AKBP Agung Tri Widiantoro, S.I.K., M.H., dan turut dihadiri sejumlah tamu undangan dari unsur Forkopimda Kabupaten Barsel.

Asdini kemudian menerangkan, simulasi ini digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kontingensi dan penanganan konflik sosial di lingkup Polres Barsel.

Simulasi Sispamkota ini sendiri, sudah dipersiapkan selama empat hari yang lalu, sesuai dengan skenario dan tahapan seperti yang sebenarnya.

“Simulasi ini merupakan sarana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel dalam penanganan konfilk sosial kedepannya juga termasuk untuk mengetahui kesiapan peralatan maupun sarpras yang digunakan apabila situasi ini benar-benar terjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menyebut, sebagai insan Bhayangkara yang profesional, personel Polri harus dituntut terampil dan siapsiaga dalam menghadapi segala hal.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, personel Polres Barsel menjadi semakin terampil dan memahami SOP dalam penanganan konflik sosial, terkhusus Pengendalian Massa (Dalmas),” tandasnya.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *