BANJIR : Salah satu jalan permukiman warga di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tergenang air saat hujan lebat, Sabtu (14/8/2021).

Terkait Banjir, Anggota DPRD Kotim Ini Mengaku Prihatin

BANJIR : Salah satu jalan permukiman warga di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tergenang air saat hujan lebat, Sabtu (14/8/2021).

 

BERITAKALTENG.comSAMPIT- Dalam beberapa hari terakhir ini hujan lebat mengguyur Kota Sampit. Sehingga mengakibatkan beberapa ruas jalan maupun gang tergenang banjir. Salah satu sebabnya adalah persoalan drainase yang tertutup dan tidak bisa menampung air hujan.

Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Khozaini mengaku sangat prihatin dengan masih banyaknya lokasi yang tergenang banjir yang terjadi di Kota Sampit, khususnya wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Karena setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir.

“Permasalahan banjir terus terjadi kalau drainase tidak dibenahi, dan dilakukan pembersihan. Seperti terjadi di Gang Keluarga 2 dan Jalan Anggur III karena drainase terlalu kecil dan tidak bisa menampung air hujan, apabila terjadi hujan lebat sehingga mengakibatkan banjir menggenangi jalan dan gang tersebut, maupun rumah warga,” kata Khozaini, Minggu (15/8/2021).

Menurutnya, permasalahan banjir ini akan terus terjadi kalau pemerintah daerah tidak melakukan pembenahan drainase. Dia minta agar pemerintah mengutamakan pekerjaan drainase terlebih dahulu agar tidak terjadi lagi genangan air di sejumlah gang maupun jalan dalam Kota Sampit.

“Saya meminta pemerintah daerah pada tahun 2022 nanti dapat mengutamakan perbaikan drainase di dalam Kota Sampit, sehingga kalau terjadi hujan tidak banjir lagi, dan tidak menggenangi permukiman warga,” ungkap anggota DPRD dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu.

Politikus Partai Hanura ini juga mengatakan, bahwa salah satu yang menyebabkan banjir adalah terjadinya penyumbatan di selokan. Hal tersebut terjadi karena banyak sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Maka dari itu, diharapkan masyarakat bisa sadar akan lingkungannya sendiri.

“Terjadi banjir juga dikarenakan ada penyumbatan drainase dari sampah yang dibuang masyarakat. Saya juga mengimbau agar masyarakat sadar, tidak membuang sampah sembarangan, serta diharapkan dapat membersihkan lingkungannya sendiri, terutama drainase agar saluran air menjadi lancar,” tutupnya. (arl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *