FOTO: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul , Senin (26/07/2021).

Kadiskes : Target 25.000 Vaksin per hari

FOTO: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul , Senin (26/07/2021).

BERITAKALTENG.COM – Palangka Raya : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mematok target 25.000 perhari guna mengejar sasaran terpenuhinya 70 persen populasi kekebalan kelompok. Sasaran ini juga dipatok untuk dipenuhi hingga 31 Oktober mendatang. Dengan demikian gerakan vaksinasi di Kalteng akan dimaksimalkan pada bulan Agustus mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, kepada sejumlah wartawan , Senin (26/07/2021) mengungkap, gerakan 25000 vaksin per hari ini, memang bagian dari gerakan vaksinasi sejuta vaksin per hari yang dicanangkan oleh Pemerintah RI. Tujuan akhirnya adalah mencapai kekebalan kelompok sebesar 70 persen populasi masyarakat Indonesia. Dinkes Provinsi Kalteng mematok target pencapaian ini harus tuntas pada 31 Oktober mendatang sehingga bulan Agustus upaya ini akan terus dimaksimalkan.

Suyuti menambahkan, target ini juga akan disesuaikan dengan dosis dan distribusi vaksin yang tersedia. Pasalnya distribusi dan manajemen vaksin saat ini berada sepenuhnya di Pemerintah Pusat.
“Sehingga memang terkadang Dinas Kesehatan Kalteng terpaksa harus menahan sementara percepatan vaksin ini dengan dosis dan distribusi yang tersedia”, jelasnya.

Di tempat terpisah, seorang anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Kuwu Senilawati berpandangan pengolaan dan pengaturan vaksinasi ini haruslah tepat dan cerdas. Pasalnya antusias dan animo masyarakat mencari vaksin mendadak makin meningkat. dengan demikian pengaturan dan manajemen vaksin ini haruslah terus diperbaiki dan dievaluasi dengan serius.
“ Sering masalah yang timbul adalah terbatasnya jumlah tenaga kesehatan dan petugas yang melayani masyarakat”,jelasnya.

Vaksinasi adalah salah satu upaya dan itikad untuk membendung penyebaran covid 19 dan juga membentuk kekebalan komunal yang diharapkan minimal mencapai 70 persen populasi. Pemerintah kini harus berkejaran dengan waktu dan juga dengan perkembangan virus virus varian baru agar tetap bisa dikendalikan dan tidak semakin mengancam kondisi masyarakat. (aw/sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *