Beritakalteng.com, SAMPIT – Sepuluh hari menjelang berakhirnya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut, saat ini material untuk mendirikan prasasti mulai didiskusikan ke Kecamatan Pulau Hanaut.
“Kita sudah mulai melakukan pergeseran logistik untuk pembangunan prasasti TMMD le 109 di Kecamatan Pulau Hanaut,” terang Dandim 1015 Sampit, Letkol Czi Akmad Safari SH, Senin (12/10 /2020)
Untuk tiba di Kecamatan Pulau Hanaut, material seperti semen, besi, pasir dan batu kerikil harus diangkut menggunakan kapal menyeberangi Sungai Mentaya yang lebarnya sekitar 1,2 kilometer. Di sinilah tantangan terberatnya.
Sebab kondisi perairan Sungai Mentaya di Kecamatan Pulau Hanaut cukup bergelombang, sehingga bila tidak hati-hati kapal bisa oleng dan tenggelam. Yang tidak kalah menakutkan adalah perairan ini juga merupakan habitat buaya muara yang sangat ganas. Sepanjang tahun 2020 ini saja ada tiga kali serangan buaya muara di kawasan Sungai Mentaya.
Masyarakat di Kecamatan Pulau Hanaut yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya sampai harus memasang jaring di sekeliling rumah mereka agar predator ganas tersebut tidak masuk ke kolong rumah.
Kapal yang membawa material untuk pembangunan prasasti TMMD akhirnya tiba di dermaga Desa Bapinang Hilir Kecamatan Pulau Hanaut, Minggu (11/10) siang. Perjuangan masih belum selesai, untuk memindahkan material tersebut ke atas dermaga juga perlu perjuangan, karena dilakukan secara manual.
Anggota Satgas TMMD bersama masyarakat bahu membahu memindahkan material dari dalam kapal ke atas dermaga, dan kemudian diangkut ke lokasi pembangunan prasasti yang letaknya cukup jauh dari dermaga tersebut.(SOG)