Kontribusi Nyata FKIP UPR Cetak SDM Pendidikan Miliki Daya Saing

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Salah satu kontribusi yang diberikan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya (FKIP UPR), turut membangun Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yakni dengan mencetak sumber daya manusia (sdm), terutama para tenaga pendidik (guru,red) yang memiliki daya saing tinggi.

Hal ini lah yang disampaikan oleh Dekan FKIP UPR Prof Dr Joni Bungai MPd, saat ditemui redaksi BeritaKalteng.com, di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kurikulum dan RPS Berbasis Revolusi Industri 4.0, yang dilaksanakan di aula Rahan Lt 2 gedung rektorat UPR, Kamis (26/06).

Menurut Prof Dr Joni Bungai MPd mengatakan, FKIP UPR memiliki tugas mempersiapkan sdm, terutama para guru yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi.

“Sebabnya, sdm yang menjadi lulusan dari FKIP UPR, juga merupakan putra putri terbaik Kalteng. Oleh karena itu, hal yang kami lakukan, adalah dengan mempersiapkan mereka, untuk menjadi sdm yang benar-benar memiliki daya saing,” ungkapnya.

Terlebih, saat ini kan penerimaan aparatur sipil negara (asn), dilakukan secara online, transparan dan dapat diikuti oleh seluruh lulusan perguruan tinggi se Indonesia. Hal ini menjadi tantangan kedepan, yang harus dapat diatasi.

“Guna menjawab tantangan tersebut, sekaligus sebagai pula upaya menyelaraskan diri, dengan berbagai perubahan-perubahan dan kemajuan dunia, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 ini. Tentunya, kami juga memperbaharui sumber daya yang ada di FKIP ini. Sehingga, harapannya lulusan dari FKIP UPR, dapat menjadi lulusan yang memiliki daya saing tinggi,” katanya.

Lanjut pria berkacamata ini menerangkan, bahwa pihaknya memang sudah melakukan berbagai upaya pembenahan, yang dianggap perlu. FKIP UPR juga sebagai lembaga pendidikan, yang berada di bawah rektor, telah menjalankan tugas, seturut dengan visi misi rektor.

Upaya yang dilakukan, untuk mempersiapkan sdm di bidang pendidikan, diantaranya dengan berbenah diri, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti RI, termasuk pula saat ini yang sedang dilakukan, yakni menyingkronkan kurikulum berbasis digital.

Ditambahkan, Pria yang murah senyum ini, bahwa dengan adanya aturan yang baru, setelah mereka lulus kuliah, harus kembali mengikuti pendidikan profesi selama 1 tahun, dan harus lulus ujian nasional bidang profesi, sampai akhirnya mendapatkan sertifikat pendidik.

“Ketika, sudah mendapatkan sertifikat pendidik, kemudian baru bisa menjadi seorang guru yang siap kerja. Sementara, mengenai berbagai keterampilan-keterampilan lainnya, tentu setiap program studi di FKIP UPR, memiliki programnya masing-masing,” tuturnya.

Dengan demikian, diharapkan maka lulusan dari FKIP UPR, setelah lulus kuliah, selain mendapatkan ilmu keguruan juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik. Sehingga, mampu memiliki daya saing dan terserap di bursa kerja, atau diterima di formasi penerimaan asn.

“Untuk diketahui, saat ini sudah banyak lulusan FKIP UPR yang telah terserap, baik itu di bursa kerja maupun sudah lolos pada penerimaan asn, dengan mengisi formasi guru di sejumlah daerah,” tutup Dekan FKIP UPR.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *