
KUALA KURUN, BeritaKalteng.com — Di tengah gema era revolusi industri 4.0, pendidikan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) seolah berjalan pincang. Cita-cita luhur meningkatkan kompetensi digital guru-guru dihadapkan pada kenyataan pahit: jaringan yang putus-putus atau bahkan tidak ada sama sekali. Hambatan ini menjadi perhatian serius dari Komisi III DPRD Gumas, yang melihatnya sebagai jurang pemisah antara harapan dan realita.
“Peningkatan jaringan telekomunikasi atau internet di sekolah yang masih blank spot juga perlu diperhatikan secara serius,” tegas politisi Partai Golkar, Iceu Purnamasari, Minggu (29/6/2025). Ia menilai, dorongan agar guru-guru melek teknologi harus sejalan dengan ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai. Menurutnya, tak ubahnya mimpi di siang bolong jika guru diharapkan bisa memaksimalkan seminar daring atau mengakses bahan ajar digital, sementara sekolah mereka terdampar di lautan tanpa sinyal.
Ketua DPRD Gumas, Binartha, mengamini dan mendukung penuh upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Ia menyatakan setuju bahwa akses internet yang merata adalah kunci untuk memastikan pendidikan yang adil bagi seluruh pendidik dan peserta didik.
DPRD Gumas berharap, di masa depan, tidak ada lagi sekolah yang terisolasi dari jangkauan digital. Karena di era ini, pintu gerbang pengetahuan modern dibuka lebar-lebar melalui akses yang merata dan tak terbatas. (Nv/Ang)
BeritaKalteng.Com Bersama Membangun Kalimantan Tengah