Beritakalteng.com, Palangka Raya – Warga Kota Palangka Raya beberapa pekan terakhir dihadapkan dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Antrean kendaraan mengular di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), bahkan hingga ke bahu jalan. Kondisi ini menimbulkan keresahan dan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama pengguna kendaraan harian.
Tingginya permintaan yang tidak sebanding dengan pasokan disebut menjadi penyebab utama. Baik kendaraan pribadi, transportasi umum, hingga pelaku usaha terpaksa menunggu berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar.
Menanggapi hal tersebut, DPRD Kota Palangka Raya meminta pemerintah kota dan pihak terkait segera turun tangan. Wakil Ketua II Komisi II DPRD kota Palangka Raya, Dudie B. Sidau menyebut, fenomena ini bukan persoalan sepele dan harus direspons cepat karena menyangkut hajat hidup masyarakat luas.
“Antrean terjadi hampir di semua SPBU. Ini bukan hanya mengganggu mobilitas, tapi juga bisa menghambat roda perekonomian. Masalah ini harus diselesaikan secara konkret dan cepat,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (05/6/2025).
Ia menduga ada dua kemungkinan besar penyebabnya: berkurangnya suplai dari Pertamina atau meningkatnya konsumsi di tengah naiknya aktivitas pembangunan dan usaha, termasuk di sektor tambang dan konstruksi.
Selain itu, ia juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan riil BBM di Kota Palangka Raya, agar distribusi bisa lebih tepat sasaran dan tidak terjadi penimbunan maupun penyalahgunaan pasokan.
“Distribusi BBM harus dikawal. Jangan sampai disalurkan ke yang bukan peruntukannya. Kalau perlu, lakukan inspeksi mendadak ke SPBU agar jelas ke mana BBM itu mengalir,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kelangkaan semacam ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak agar koordinasi dan pengawasan distribusi berjalan optimal. Ia juga berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
“Ketertiban masyarakat juga penting. Jangan menimbun atau membeli secara berlebihan, karena justru akan memperparah situasi,” tutupnya.
Maka dari itu, ia meminta agar sinergi antara Pemkot Palangka Raya, SPBU, dan Pertamina segera diperkuat agar masalah kelangkaan BBM ini tidak berlarut-larut dan bisa segera tertangani. (Wid/NV)