Sidak : Tim gabungan, Pemkab, DPRD, Polres, Kodim 1012/Buntok Instansi terkait, saat melakukan sidak pasar di Kota Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Barsel, Jum'at (3/4/2020).

Pemkab Pastikan Harga Sembako di Kota Buntok Masih Stabil

Sidak : Tim gabungan, Pemkab, DPRD, Polres, Kodim 1012/Buntok dan Instansi terkait, saat melakukan sidak pasar di Kota Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Barsel, Jum’at (3/4/2020).

Beritakalteng.com, BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan memastikan bahwa harga-harga bahan pokok di pasar Kota Buntok masih dalam keadaan stabil, lantaran ketersediaannya terbilang mencukupi.

Berdasarkan hasil sidak yang dilakukan oleh pemkab Barsel bersama-sama dengan DPRD, TNI dan Polri, di pasar Kota Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Jum’at (3/4/2020), sebagian besar bahan pokok masih dalam kondisi harga yang relatif stabil.

Dijelaskan oleh Asisten I Setda Barsel Aslianson, meskipun berdasarkan wawancara oleh pihaknya dengan pedagang, ada beberapa jenis bahan pokok tertentu yang mengalami kenaikan.

Terutama komoditi gula pasir yang harganya di tingkat pedagang ditemukan bervariatif, antara Rp.19.000 sampai Rp.21.000 per Kg. Kenaikan ini terhitung sekitar 30 persen lebih tinggi dari harga sebelumnya, yang berada di kisaran Rp.13.000 sampai Rp.15.000 per Kg di tingkat pedagang.

Selain gula pasir, komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah dan bawang putih, yakni untuk bawang merah mencapai Rp.40.000 per Kg dan bawang putih di kisaran Rp.45.000 per Kg.

Menurutnya hal itu bukanlah masalah, karena dianggap masih dalam batas kewajaran.

“Untuk gula pasir ada kenaikan, bervariatif yakni ada Rp.19 ribu, Rp.20 ribu dan Rp.21 ribu, kalau dihitung ketiga-tiganya kemudian dibagi tiga, tidak ada permasalahan,” tukasnya.

Namun, diakui oleh pria yang pernah menjabat sebagai Kepala BPKAD Barsel itu, hingga saat ini belum ditemukan adanya pedagang ataupun agen yang melakukan tindakan penimbunan bahan pokok seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat.

“Dari pemantauan tadi, tidak ada penimbunan (oleh pedagang),” ungkapnya.

Hanya saja, dibeberkan oleh Aslianson lagi, harga tersebut belum bisa dipastikan akan bertahan lebih lama, karena saat ini berdasarkan pengakuan pedagang, bahwa pihaknya menstock barang hanya untuk kebutuhan pasar selama dua sampai tiga hari kedepan.

Maka dari itu, guna memastikan stabilitas harga-harga barang dan ketersediaanya di pasaran, pihak pemkab melalui Instansi terkait, berjanji akan terus memantau perkembangan di setiap harinya.

“Karena rata-rata mereka (pedagang) hanya membatasi (stock) dua atau tiga hari, maka bahan pangan cukup tersedia bahkan sampai dua atau tiga minggu kedepan,” pastikannya.

“Kemudian untuk perkembangan nanti, akan disesuaikan dengan laporan yang kita buat nantinya, kita pantau terus setiap hari,” tambahnya menjanjikan.

Ditambahkan oleh Wakil Ketua I DPRD Barsel, H. Moch Yusuf Kalem, yang perlu disoroti oleh pemkab saat ini, bukan hanya persoalan kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran saja. Melainkan, yang tidak kalah penting jadi perhatian serius bersama, adalah melemahnya daya beli masyarakat.

Merosotnya daya beli masyarakat tersebut, diyakini oleh politisi Golkar Barsel ini, merupakan dampak dari melemahnya ekonomi akibat anjloknya harga komoditi unggulan warga, yaitu rotan dan karet.

Bahkan, saat ini keadaan tersebut diperparah dengan kondisi iklim yang memasuki musim penghujan, sehingga masyarakat tidak bisa memanen dua komoditi tersebut, karena diterpa banjir akibat meluapnya DAS Barito.

“Sekarang yang perlu dipikirkan adalah (melemahnya) daya beli masyarakat, karena rotan tidak ada yang beli, karet tidak ada yang beli,” utarakannya.

Untuk itu, ditegaskannya lagi, memikirkan nasib masyarakat yang berada dibawah garis ekonomi ini, sangat penting segera dilakukan, pasalnya meskipun ketersediaan bahan pangan melimpah di pasaran, akan tetap sulit terjangkau oleh warga, sebab mereka tidak memiliki penghasilan.

“Kalau masyarakat yang paling bawah ini, apa yang dibelikan. Walaupun ada beras, ada gula (di pasaran), apa yang mereka beli, darimana duitnya?” tandasnya mempertanyakan.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: